BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya
alam. Dari segi tanahnya juga Indonesia termasuk negara yang subur. Dimana ada
pepatah tongkat dan kayu jadi tanaman.
Kita mengetahui bahwa pertanian adalah kegiatan manusia untuk memperoleh hasil yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan dan atau hewan yang pada
mulanya dicapai dengan jalan sengaja menyempurnakan segala kemungkinan yang telah diberikan oleh alam guna
mengembangbiakkan tumbuhan dan atau hewan
tersebut. (Van Aarsten, 1953).
Lalu bagaimana dengan pertanian di Indonesia itu
sendiri? Kita tahu, mayoritas masyarakat Indonesia adalah masyarakat agraris. Dimana
pertanian di Indonesia terdapat beberapa tahap, dari era orde baru sampai era
reformasi. Pertanian di Indonesia tidak hanya berfokus pada tanaman padi saja,
tetapi pada sayur-sayuran dan buah-buahan juga menjadi fokus dari pertanian
Indonesia.
Akan tetapi banyak sekali penghambat pertumbuhan
pembangunan pertanian di Indonesia, di antaranya adalah kurangnya modal,
kurangnya penggunaan teknologi dan kurangnya lahan akibat dari konservasi lahan
pertanian menjadi lahan pemukiman. Selain itu pasar komoditi yang sifatnya
dikuasai oleh pedagang-perdagang besar, sehingga terjadi eksploitasi harga yang
merugikan petani.
B.
Rumusan
Masalah
a. Bagaimana
kondisi pertanian di Indonesia?
b. Apa
saja yang menjadi hasil pertanian di Indonesia dengan kualitas terbaik di
Dunia?
c. Bagaimana
cara menjaga hasil pertanian di Indonesia?
C.
Tujuan
a. Mengetahui
kondisi pertanian yang ada di Indonesia
b. Mengetahui
apa saja yang dihasilkan petanian di Indonesia
c. Mengetahui
cara menjaga hasil pertanian di Indonesia
D.
Manfaat
a. Kita
dapat mengetahui kondisi pertanian di Indonesia
b. Kita
dapat mengetahui hasil pertanian di Indonesia yang menyumbang perekonomian di
Indonesia, serta
c. Menambah
wawasan kita tentang pertanian di Indonesia dan menjaga produksi pertanian yang
sudah ada
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pertanian
Menurut Van Aarsten
(1953), agriculture adalah digunakannya kegiatan manusia
untuk memperoleh hasil yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan dan atau hewan yang pada
mulanya dicapai dengan jalan sengaja menyempurnakan segala kemungkinan yang telah diberikan oleh alam guna
mengembangbiakkan tumbuhan dan atau hewan
tersebut. Dari batasan tersebut jelas
bahwa untuk dapat disebut sebagai pertanian perlu dipenuhi beberapa persyaratan:
a) adanya alam beserta isinya antara lain tanah sebagai tempat
kegiatan, dan tumbuhan serta hewan
sebagai obyek kegiatan.
b) adanya kegiatan manusia dalam menyempurnakan segala sesuatu
yang telah diberikan oleh alam
dan atau Yang Maha Kuasa untuk kepentingan/kelangsungan hidup manusia melalui
dua golongan yaitu tumbuhan/tanaman dan
hewan/ternak serta ikan.
c) ada usaha manusia untuk mendapatkan produk/hasil ekonomis
yang lebih besar daripada
sebelum adanya kegiatan manusia.
Menurut Mosher
(1966), pertanian adalah suatu bentuk produksi yang khas, yang
didasarkan pada proses pertumbuhan tanaman dan
hewan. Petani mengelola dan merangsang
pertumbuhan tanaman dan hewan dalam suatu usaha tani, dimana kegiatan produksi merupakan bisnis, sehinggga
pengeluaran dan pendapatan sangat penting
artinya.
Menurut Spedding
(1979), pertanian dalam pandangan modern merupakan
kegiatan manusia untuk manusia dan dilaksanakan guna memperoleh hasil yang menguntungkan sehingga hams pula meliputi kegiatan ekonomi dan pengelolaan di samping biologi.
kegiatan manusia untuk manusia dan dilaksanakan guna memperoleh hasil yang menguntungkan sehingga hams pula meliputi kegiatan ekonomi dan pengelolaan di samping biologi.
Di
atas adalah definisi pertanian menurut para ahli, sedangan arti pertanian secara sempit yaitu: pertanian adalah suatu kegiatan
bercocok tanam.
Sedangkan
dalam arti yang luas yaitu: pertanian
adalah pertanian adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak, serta
produk-produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan
hewan. Pemanfaatan sumber daya ini terutama berarti budi daya (bahasa Inggris:
cultivation, atau untuk ternak: raising). Namun demikian, pada sejumlah kasus
yang sering dianggap bagian dari pertanian dapat berarti ekstraksi semata,
seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan (bukan agroforestri).
Dapat
disimpulkan bahwa Pertanian adalah suatu kegiatan atau proses pengolahan tanah
dan pemanfaatan tanah serta sumber hayati dan atau hewan yang akan menghasilkan
bahan pangan dan dapat memberi atau menambah nilai perekonomian suatu negara.
B.
Bentuk-Bentuk
Pertanian

![]() |
Sawah adalah bentuk pertanian lahan basah karena
menggunakan banyak air dalam kegiatan pertaniannya terutama pada awal
kegiatan penanaman.
Macam-macam sawah di Indonesia :
|
1.
Sawah
2.
Tegalan
![]() |
Tegalan adalah
lahan kering yang ditanami dengan tanaman musiman atau tahunan, seperti padi
ladang, palawija, dan holtikultura. Tegalan letaknya terpisah dengan halaman
sekitar rumah.
Tegalan sangat tergantung pada
turunnya air hujan. Tegalan biasanya diusahakan pada daerah yang
belum mengenal sistem irigasi atau daerah yang tidak memungkinkan
dibangun saluran irigasi. Permukaan tanah tegalan tidak selalu datar. Pada
musim kemarau keadaan tanahnya terlalu kering sehingga tidak ditanami.
|
Tanaman utama di lahan tegalan adalah jagung, ketela
pohon, kedelai, kacang tanah, dan jenis kacang-kacangan untuk sayur.
Tanaman padi yang ditanam pada tegalan hanya panen
sekali dalam satu tahun dan disebut padi gogo. Selain itu tanah tegalan dapat
ditanami kelapa, buah-buahan, bambu, dan pohon untuk kayu bakar. Cara bertani
di lahan tegalan menggunakan sistem tumpangsari, yaitu dalam sebidang lahan
pertanian ditanami bermacam-macam tanaman. Sistem tumpangsari sangat
menguntungkan karena dapat mencegah terjadinya kegagalan panen.
3.
Ladang Berpindah
![]() |
Ladang
Berpindah adalah kegiatan pertanian yang dilakukan dengan cara
berpindah-pindah tempat. Ladang dibuat dengan cara membuka hutan atau semak
belukar. Pohon atau semak yang telah ditebang/dibabat setelah kering kemudian
dibakar. Setelah hujan tiba, ladang kemudian ditanami dan ditunggu sampai
panen tiba. Setelah ditanami 3 – 4 kali, lahan kemudian ditinggalkan karena
sudah tidak subur lagi.
Kejadian ini berlangsung terus
menerus, setelah jangka waktu 10 - 20 tahun, para petani ladang kembali
lagi ke ladang yang pertama kali mereka buka.
|


Sistem ladang berpindah ini dapat mengakibatkan dampak negatif, diantaranya
:
- Mengurangi
luas hutan
- Kerusakan
hutan,
- Tanah
menjadi tandus / lahan kritis
- Tanah
mudah tererosi,
- Kebakaran
hutan,
- Pencemaran
udara.
- Banjir
![]() |
Pekarangan adalah bentuk pertanian dengan memanfaatkan
pekarangan/ halaman sekitar rumah. Biasanya lahan pertanian pekarangan diberi
batas/pagar. Jenis tanaman yang diusahakan pada lahan ini antara lain jagung,
kedelai, kacang tanah, sayur-sayuran, kelapa dan buah-buahan.
|
4.
Pekarangan
C.
Kondisi
Pertanian di Indonesia
Sektor pertanian merupakan sektor
yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian
nasional. Sektor ini merupakan sektor yang tidak mendapat perhatian secara
serius dari pemerintah dalam pembangunan bangsa. Mulai dari proteksi, kredit
hingga kebijakan lain tidak satu pun yang menguntungkan bagi sektor ini. Program-program
pembangunan pertanian yang tidak terarah tujuannya bahkan semakin menjerumuskan
sektor ini pada kehancuran.
Perjalanan pembangunan pertanian
indonesia hingga saat ini masih belum dapat menunjukan hasil yang maksimal jika
dilihat dari tingkat kesejahteraan petani dan kontribusinya kepada pendapatan
nasional. Ada beberapa hal yang mendasari mengapa pembangunan pertanian di
indonesia mempunyai operanan penting antara lain: Potensi sumber daya alam yang
besar dan beragam, pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar,
besarnya penduduk indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini.
Potensi pertanian indonesia yang besar nyatanya sampai saat ini petani kita
termasuk golongan miskin.
Pembangunan pertanian pada masa lalu
mempunyai beberapa kelemahan yakni hanya terfokus pada usaha tani, lemahnya
kebijakan dukungan makro, serta pendekatannya yang sentralistik, sehingga usaha
pertanian saat ini di dominasi dengan skala kecil, modal yang terbatas,
penggunaaan teknologi yang masih rendah,dipengaruhi oleh musim, wilayah
pasarnya masih lokal,akses terhadap kredit, pasar komoditi yang sifatnya
dikuasai oleh pedagang-perdagang besar, sehingga terjadi eksploitasi harga yang
merugikan petani.
Pertanian di massa yang akan datang
tidak hanya dihadapkan untuk memecahkan masalah yang ada tapi dihadapkan juga
untuk menghadapi tantangan perubahan tatanan politik indonesia yang mengarah
pada era demokratisasi, disamping itu petani dihadapkan pula untuk
mengantisipasi perubahan globalisasi dunia, jadi pertanian tidak hanya di
tuntut untuk menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi namun juga mampu
mengembangkan pertumbuhan daerah serta pemberdayaan masyarakat.
Banyak hal yang harus kita
lakukan dalam mengembangkan pertanian pada masa yang akan datang salah satunya
mensejahterakan kehidupan petani dan keluarganya sebagai prioritas utama
melakukan program tertentu . Pembangunan adalah penciptaan sistem dan tata
nilai yang lebih baik sehingga terjadi keadilan dan tingkat kesejahteraan yang
tinggi. pembangunan pertanian harus mengantisipasi tantangan demokrasi dan
globalisasi untuk dapat menciptakan sistem yang adil untuk masyarakat khususnya
petani. Dimana sistem tersebut harus berdaya saing, berkerakyatan,
berkelanjutan dan desentralistik.
D.
Hasil
Pertanian di Indonesia
Ada tujuh hasil pertanian/perkebunan
Indonesia yang menjadi komoditas unggulan, dan menjadi kualitas terbaik di
Dunia diantaranya adalah:
1. Kayu Manis
Kayu manis Indonesia khususnya kayu
manis dari daerah Kerinci, Sumatera yaitu menjadi salah satu komoditas terbaik
di dunia. Pohon kayu manis itu terbiar begitu saja di kebun, dan semakin tua
pohonnya, kulit kayu manisnya semakin berkualitas. Teman ini sekarang
mendampingi agar petani tersebut mendapatkan sertifikasi agar produk bisa masuk
Eropa atau negara tujuan ekspor lainnya.
2. Teh
Teh Indonesia ternyata juga terbaik
di dunia, tidak kalah oleh teh Sri Lanka. Akan tetapi, branding teh Indonesia
kalah oleh teh dari Sri Lanka. Padahal suatu merk teh terkenal dari Inggris,
sumber tehnya dari Indonesia.
3. Kopi
Kopi Indonesia memiliki kualitas
terbaik dunia, termasuk kopi luwak, satu-satunya ada di Indonesia. Kopi
Indonesia bercirikan rasa yang mantap, legit, dengan nuansa kacang-kacangan
(kopi papua), aroma jeruk (kopi Bali), ada yang sedikit berasa jambu merah.
Sekarang ini sudah mulai pengusaha
muda Indonesia mengembangkan kopi Indonesia untuk kafe-kafenya. Sekarang sudah
bisa ekspor juga kopi-kopi tersebut. Dari petani dalam bentuk green bean,
kemudian di sangrai atau dipanggang (roasted), dikemas, terus diekspor.
Kebutuhan kopi ini sangat tinggi di Eropa maupun Amerika.
4. Kakao
Indonesia penghasil kakao terbesar
ketiga di dunia. Kebanyakan diekspor, dan balik ke Indonesia dalam bentuk
jadinya, coklat yang nikmat. Sekarang ini, beberapa pengusaha Indonesia juga
mengembangkan coklat khas Indonesia sendiri, dengan kualitas setara coklat
Belgia. Memakai tenaga ahli dari Belgia juga.
5. Sirsak
Sirsak Indonesia dicari oleh dunia,
terutama di AS dan Kanada. Sirsak merupakan buah yang memiliki manfaat
kesehatan yang sangat banyak, diantaranya mencegah kanker.
6. Jambu Merah
Jambu merah Indonesia juga merupakan
yang terbaik di dunia. Khasiatnya juga sangat banyak bagi kesehatan. Walaupun
permintaan tinggi, tetapi banyak eksportir buah-buahan di Indonesia yang
gulung tikar. Karena menyangkut tingginya biaya transportasi (hingga 60% dari
omzet; itu perusahaan besar, MNC, bagaimana pengusaha lokal juga bisa jadi
eksportir)? dan masalah gudang. Ini yang menyebabkan buah Indonesia kalah
bersaing dengan vietnam dan thailand.
7. Manggis
Manggis semakin diminati di
negara-negara lain. Seperti di Selandia Baru, Australia, Hongkong, China. Dan
sekarang kulit manggisnya pun dibuat menjadi obat. Pada tahun 2007, manggis
sempat menjadi primadona ekspor Indonesia karena tingginya permintaan dari
negara lain. Manggis Indonesia dianggap memiliki kualitas dan rasa yang lebih
enak dibandingkan
manggis dari Thailand.
Ini belum termasuk tanam-tanaman
herbal Indonesia lainnya yang berkhasiat obat. Seperti jahe, rempah-rempah. Negara
kita kalah jauh dengan India dan China dikarenakan produksi di pertanian tidak
begitu sungguh-sungguh.
Selain ke
tujuh komoditas unggulan Indonesia, masih banyak potensi
hasil pertanian indonesia memang sangat kaya dan sangat prospektif
jika dikembangkan dengan cara yang proffesional. Namun jika tetap mengacu
kepada pertanian lama dan jadul atau pertanian tradisional, tentunya hasil yang
kita harapkan untuk bersaing dengan negera-negara lain, tidak akan pernah
terwujud.
Selain terkenal dengan negara
bahari, Indonesia juga termasuk dalam negara agraria yang sebagian besar
masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dan menggantungkan hidupnya
dari bertani.
Dan sebagai nagara agraria, hasil dari pertanian yang
dihasilkan oleh Indonesia cukup bervariasi tidak hanya melulu beras.Dan bila
sektor pertanian cukup mendapat perhatian lebih, sebenarnya Indonesia tidak
perlu untuk mengimpor hasil pertanian dari negara lain.
a.
Alpukat
Daerah penghasil : Sumatera Barat, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.
Daerah penghasil : Sumatera Barat, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.
b. Bawang
Daerah penghasil : Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
Daerah penghasil : Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
c. Beras
Daerah penghasil : Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara.
Daerah penghasil : Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara.
d. Buncis
Daerah penghasil : Jambi, Bengkulu, Lampung dan Jawa Barat.
Daerah penghasil : Jambi, Bengkulu, Lampung dan Jawa Barat.
e. Durian
Daerah penghasil : Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung dan Kalimantan Barat.
Daerah penghasil : Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung dan Kalimantan Barat.
f. Jagung
Daerah penghasil : Sumatera, Jawa, Bali, NTB, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Papua.
Daerah penghasil : Sumatera, Jawa, Bali, NTB, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Papua.
g. Kacang Hijau
Daerah penghasil : Bengkulu, Lampung, Bali dan Papua.
h. Kacang Tanah
Daerah penghasil : Sumatera, Jawa
Timur, Bali, NTB, dan Kalimantan Selatan.
i.
Kayu Manis
Daerah
penghasil : Sumatera Barat, Jambi, dan D.I. Yogyakarta.
j.
Kedelai
Daerah penghasil : Aceh, Jambi, Jawa, Bali, NTB, Papua dan Kalimantan Barat.
Daerah penghasil : Aceh, Jambi, Jawa, Bali, NTB, Papua dan Kalimantan Barat.
k. Kentang
Daerah penghasil : Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Maluku.
Daerah penghasil : Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Maluku.
l.
Kina
Daerah penghasil : Sumatera Barat
(Kerinici) dan Jawa Barat (Lembang).
m. Mete
Daerah penghasil : Aceh, D.OI. Yogyakarta, NTT. Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah.
Daerah penghasil : Aceh, D.OI. Yogyakarta, NTT. Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah.
n. Pala
Daerah penghasil : Bengkulu, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua.
Daerah penghasil : Bengkulu, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua.
o. Singkong
Daerah penghasil : Sumatera, Jawa, Bali, NTB, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.
Daerah penghasil : Sumatera, Jawa, Bali, NTB, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.
p. Ubi Jalar
Daerah penghasil : Sumatera, Jawa,
Bali, NTB, Kalimantan Barat, dan Papua.
E.
Cara
Melestarikan Tanah
Semua makhluk hidup bergantung pada tanah. Manusia memakan hewan dan
tumbuhan. Hewan memakan hewan lain dan tumbuhan. Tumbuhan mendapat bahan makanannya dari tanah, dari apa yang
kita sebut sebagai zat hara. Zat
hara atau unsur hara adalah
unsur-unsur kimia dalam tanah yang diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhannya.
Unsur hara mencakup nitrogen, fosfor, kalium, dan kalsium.Tanah yang subur adalah tanah
yang mengandung unsur hara, air, dan bahan-bahan pemantap tanah lain dalam
komposisi yang pas untuk pertumbuhan tumbuhan.
Kesuburan tanah dapat berkurang dan hilang
akibat pengolahan tanah yang kurang hati-hati terutama pada lahan miring. Oleh
karena tanah sangat penting untuk dijaga kesuburannya, berikut cara-cara yang
dapat dilakukan untuk menjaga kesuburan tanah.
1.
Menggunakan pupuk kimia secara bijaksana. Pupuk memang bertujuan untuk
menambah unsur hara dalam tanah. Akan tetapi jika penggunaannya berlebihan,
justru akan menimbulkan pencemaran pada tanah dan air oleh zat kimia.
Penggunaan pupuk organik seperti pupuk kompos dan pupuk kandang lebih aman
karena risiko pencemarannya jauh lebih sedikit (bisa dikatakan sangat aman).
2.
Membuat sengkedan/terasering pada
tanah miring. Tujuannya untuk mencegah erosi. Apabila tanah sangat miring,
harus ditambahkan penguat seperti tumpukan batu atau pohon besar. Daerah yang tanahnya
tidak subur sebaiknya ditanami kacang-kacangan untuk menambah unsur nitrogen
dalam tanah.
3.
Mengusahakan agar permukaan tanah selalu tertutup oleh
tanaman untuk mengurangi kerusakan tanah akibat sinar matahari, longsor, dan
banjir.
4.
Penghijauan pada tanah-tanah yang tidak diolah agar
tanah tidak menjadi gersang.
5.
Penertiban pembuangan sampah secara sembarangan, karena dapat mencemari tanah, air,
dan udara. Sampah-sampah yang dapat didaur ulang harus didaur ulang.
6.
Penertiban pembuangan limbah industri yang mengandung logam berat, bahan-bahan yang
sulit hancur, atau zat-zat yang termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun).
Selain cara-cara di atas, dikenal
pula metode pengawetan tanah untuk mempertahankan kesuburan tanah. Pengawetan tanah secara garis
besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dengan metode vegetatif dan metode mekanik. Untuk setiap daerah berbeda dalam menerapkan kedua
metode tersebut. Kadang kedua metode diterapkan secara berimbang di suatu
daerah. Tetapi, di daerah lain mungkin salah satu metode lebih diutamakan.
Metode vegetatif sangat efektif dalam pengendalian erosi tanah. Sebagai contoh,
padang rumput alami dan vegetasi hutan membatasi atau mengendalikan erosi tanah
pada tingkat normal. Metode vegetatif dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai
berikut.
1.
Penanaman tanaman secara berjalur tegak lurus terhadap
arah aliran (strip cropping).
2.
Penanaman tanaman secara berjalur sejajar garis
kontur (contour strip cropping). Cara penanaman ini bertujuan untuk
mengurangi atau menahan kecepatan aliran air dan menahan partikel-partikel
tanah yang terangkut aliran air.
3.
Penutupan lahan yang memiliki lereng curam dengan
tanaman keras (buffering).
4.
Penanaman tanaman secara permanen untuk melindungi
tanah dari tiupan angin(wind breaks).
Beberapa
metode mekanik yang umum dilakukan sebagai berikut:
1.
Pengolahan lahan sejajar garis kontur (contour
tillage). Pengolahan lahan dengan cara ini bertujuan untuk membuat
pola rongga-rongga tanah sejajar kontur dan membentuk igirigir kecil yang dapat
memperlambat aliran air dan memperbesar infiltrasi air.
2.
Penterasan lahan miring (terracering). Penterasan
bertujuan untuk mengurangi panjang lereng dan memperkecil kemiringan lereng
sehingga dapat memperlambat aliran air.
3.
Pembuatan pematang (guludan) dan saluran air sejajar
garis kontur. Pembuatan pematang bertujuan untuk menahan aliran air.
4.
Pembuatan cekdam. Pembuatan cekdam bertujuan untuk
membendung aliran air yang melewati parit-parit sehingga material tanah hasil
erosi yang terangkut aliran tertahan dan terendapkan. Adanya cekdam maka
parit-parit erosi lama-kelamaan mengalami pendangkalan, erosi tanah dapat
dikendalikan, lapisan tanah menebal, dan produktivitas tanah meningkat.
Metode
mekanik yang digabung dengan metode vegetatif akan lebih efektif untuk
mengendalikan erosi tanah.
F.
Usaha
Meningkatkan Hasil Pertanian

1. Intensifikasi Pertanian
![]() |
Intensifikasi pertanian adalah
pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan
hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana. Intensifikasi pertanian
banyak dilakukan di Pulau Jawa dan Bali yang memiliki lahan pertanian sempit.
|
Pada awalnya intensifikasi pertanian ditempuh dengan
program Panca Usaha Tani, yang kemudian dilanjutkan dengan program sapta usaha
tani. Adapun sapta usaha tani dalam bidang pertanian meliputi kegiatan sebagai
berikut :
- Pengolahan
tanah yang baik
- Pengairan
yang teratur
- Pemilihan
bibit unggul
- Pemupukan
- Pemberantasan
hama dan penyakit tanaman
- Pengolahan
pasca panen


![]() |
Ekstensifikasi pertanian adalah usaha meningkatkan
hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian baru,misalnya membuka
hutan dan semak belukar, daerah sekitar rawa-rawa, dan daerah pertanian yang
belum dimanfatkan. Selain itu, ekstensifikasi juga dilakukan dengan membuka
persawahan pasang surut. Ekstensifikasi pertanian banyak dilakukan di daerah
jarang penduduk seperti di luar Pulau Jawa, khususnya di beberapa daerah
tujuan transmigrasi, seperti Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya.
|
|
|
2. Ekstensifikasi Pertanian
3. Diversifikasi Pertanian
Diversifikasi pertanian dalah usaha penganekaragaman
jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah
satu hasil pertanian.
Diversifikasi pertanian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
Diversifikasi pertanian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
- Memperbanyak jenis kegiatan pertanian, misalnya
seorang petani selain bertani juga beternak ayam dan beternak ikan.
- Memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan,
misalnya pada suatu lahan selain ditanam jagung juga ditanam padi ladang.
4. Mekanisasi Pertanian

Mekanisasi pertanian dalah usaha meningkatkan hasil
pertanian dengan menggunakan mesin-mesin pertanian modern. Mekanisasi pertanian
banyak dilakukan di luar Pulau Jawa yang memiliki lahan pertanian luas. Pada
program mekanisasi pertanian, tenaga manusia dan hewan bukan menjadi tenaga
utama.
5. Rehabilitasi Pertanian
Rehabilitasi pertanian adalah usaha memperbaiki lahan
pertanian yang semula tidak produktif atau sudah tidak berproduksi menjadi
lahan produktif atau mengganti tanaman yang sudah tidak produktif menjadi
tanaman yang lebih produktif.
Sebagai tindak lanjut dari program-program tersebut, pemerintah menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
Sebagai tindak lanjut dari program-program tersebut, pemerintah menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
- Memperluas,memperbaiki dan memelihara jaringan
irigasi yang meluas di seluruh wilayah Indonesia
- Menyempurnakan sistem produksi pertanian pangan
melalui penerapan berbagai paket program yang diawali dengan program
Bimbingan Masal (Bimas) pada tahun 1970. Kemudian disusul dengan program
intensifikasi Masal (Inmas), Intensifikasi Khusus (Insus) dan Supra Insus
yang bertujuan meningkatkan produksi pangan secara berkesinambungan.
- Membangun pabrik pupuk serta pabrik insektisida
dan pestisida yang dilaksanakan untuk menunjang proses produksi pertanian.
Usaha-usaha meningkatkan hasil pertanian dapat dilakukan
antara lain dengan cara:
- Membangun gudang-gudang, pabrik penggilingan padi
dan menetapkan harga dasar gabah
- Memberikan berbagai subsidi dan insentif modal
kepada para petani agar petani dapat meningkatkan produksi pertaniannya.
- Menyempurnakan sistem kelembagaan usaha tani
melalui pembentukan kelompok tani, dan Koperasi Unit Desa (KUD) di seluruh
pelosok daerah yang bertujuan untuk memberikan motivasi produksi dan
mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi para petani.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kondisi pertanian Indonesia saat ini masih belum
dapat dikatakan maju, karena banyak sekali faktor yang mempengaruhinya,
seperti: terbatasnya modal, penggunaan teknologi masih rendah dan dipengaruhi
oleh kondidi wilayah. Akan tetapi banyak sekali komoditas yang menjadi unggulan
negara Indonesia, bahkan menjadi hasil terbaik di dunia.
Oleh
karena itu, kita harus dapat menjaga dan meningkatkan hasil pertanian di
Indonesia. Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan, di antaranya adalah:
Membangun gudang-gudang, pabrik
penggilingan padi dan menetapkan harga dasar gabah
Memberikan berbagai subsidi dan
insentif modal kepada para petani agar petani dapat meningkatkan produksi
pertaniannya.
Menyempurnakan sistem kelembagaan
usaha tani melalui pembentukan kelompok tani, dan Koperasi Unit Desa (KUD) di
seluruh pelosok daerah yang bertujuan untuk memberikan motivasi produksi dan
mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi para petani.
B. Saran
Sebaiknya
kita sebagai warga negara Indonesia harus tetap melestarikan atau meningkatkan
hasil pertanian yang menjadi unggulan Indonesia. Selain itu kita harus lebih
serius dalam meningkatkan pertanian di Indonesia.
Mensosialisasikan
penggunaan teknologi dan pupuk-pupuk yang dapat menambah hasil pertanian saat
panen.
DAFTAR
PUSTAKA
Rita.
(2012). Definisi pertanian. [Online].
Tersedia di: http://ritalosari7.blogspot.com/2012/09/definisi-pertanian.html. Diakses 31 Desember 2014.
Pt.
TK. Mesin maksindo. Pengertian Pertanian.
[Online]. Tersedia di: http://www.tokomesin.com/Pengertian_Pertanian.html. Diakses 31 Desember 2014.
Ajriah,
dkk. Bentuk-bentuk pertanian. [Online].
Tersedia di: http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMP/GEOGRAFI/Pertanian/materi02.html. Diakses 31 Desember 2014.
Ajriah,
dkk. Usaha-usaha meningkatkan hasil pertanian.
[Online]. Tersedia di: http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMP/GEOGRAFI/Pertanian/materi04.html. Diakses 31 Desember 2014.
Sudardjat,
Ilyani. (2014). 7 hasil pertanian
indonesia kualitas terbaik dunia. [Online]. Tersedia di: http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2014/02/20/7-hasil-pertanian-indonesia-kualitas-terbaik-dunia-633480.html. Diakses 2 Januari 2015.
Mimarli,
M.(2013). Potensi hasil pertanian
indonesia. [Online]. Tersedia di: http://sudutpertanian.blogspot.com/2013/05/potensi-hasil-pertanian-indonesia.html. Diakses 2 Januari 2015.
Nuryani,
Siti. (2012). Kondisi pertaian indonesia.
[Online]. Tersedia di: http://joeyanie85.blogspot.com/2012/11/kondisi-pertanian-indonesia.html. Diakses 2 Januari 2015.
Sudewa,
Ari. (2013). Beberapa cara melestarikan
tanah untuk menjaga kesuburannya. [Online]. Tersedia di: https://arisudev.wordpress.com/2013/04/24/beberapa-cara-melestarikan-tanah-untuk-menjaga-kesuburannya/. Diakses 2 Januari 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar