Minggu, 04 Januari 2015

Geografi Ekonomi "Pertanian Indonesia"

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Dari segi tanahnya juga Indonesia termasuk negara yang subur. Dimana ada pepatah tongkat dan kayu jadi tanaman.
Kita mengetahui bahwa pertanian adalah kegiatan manusia untuk memperoleh hasil yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan atau hewan yang pada mulanya dicapai dengan jalan sengaja menyempurnakan segala kemungkinan yang telah diberikan oleh alam guna mengembangbiakkan tumbuhan dan atau hewan tersebut. (Van Aarsten, 1953).
Lalu bagaimana dengan pertanian di Indonesia itu sendiri? Kita tahu, mayoritas masyarakat Indonesia adalah masyarakat agraris. Dimana pertanian di Indonesia terdapat beberapa tahap, dari era orde baru sampai era reformasi. Pertanian di Indonesia tidak hanya berfokus pada tanaman padi saja, tetapi pada sayur-sayuran dan buah-buahan juga menjadi fokus dari pertanian Indonesia.
Akan tetapi banyak sekali penghambat pertumbuhan pembangunan pertanian di Indonesia, di antaranya adalah kurangnya modal, kurangnya penggunaan teknologi dan kurangnya lahan akibat dari konservasi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman. Selain itu pasar komoditi yang sifatnya dikuasai oleh pedagang-perdagang besar, sehingga terjadi eksploitasi harga yang merugikan petani.
B.     Rumusan Masalah
a.       Bagaimana kondisi pertanian di Indonesia?
b.      Apa saja yang menjadi hasil pertanian di Indonesia dengan kualitas terbaik di Dunia?
c.       Bagaimana cara menjaga hasil pertanian di Indonesia?
C.    Tujuan
a.       Mengetahui kondisi pertanian yang ada di Indonesia
b.      Mengetahui apa saja yang dihasilkan petanian di Indonesia
c.       Mengetahui cara menjaga hasil pertanian di Indonesia
D.    Manfaat
a.       Kita dapat mengetahui kondisi pertanian di Indonesia
b.      Kita dapat mengetahui hasil pertanian di Indonesia yang menyumbang perekonomian di Indonesia, serta
c.       Menambah wawasan kita tentang pertanian di Indonesia dan menjaga produksi pertanian yang sudah ada



















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pertanian
Menurut Van Aarsten (1953), agriculture adalah digunakannya kegiatan manusia untuk memperoleh hasil yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan atau hewan yang pada mulanya dicapai dengan jalan sengaja menyempurnakan segala kemungkinan yang telah diberikan oleh alam guna mengembangbiakkan tumbuhan dan atau hewan tersebut. Dari batasan tersebut jelas bahwa untuk dapat disebut sebagai pertanian perlu dipenuhi beberapa persyaratan:
a)      adanya alam beserta isinya antara lain tanah sebagai tempat kegiatan, dan tumbuhan serta hewan sebagai obyek kegiatan.
b)      adanya kegiatan manusia dalam menyempurnakan segala sesuatu yang telah diberikan oleh alam dan atau Yang Maha Kuasa untuk kepentingan/kelangsungan hidup manusia melalui dua golongan yaitu tumbuhan/tanaman dan hewan/ternak serta ikan.
c)      ada usaha manusia untuk mendapatkan produk/hasil ekonomis yang lebih besar daripada sebelum adanya kegiatan manusia.
Menurut Mosher (1966), pertanian adalah suatu bentuk produksi yang khas, yang didasarkan pada proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Petani mengelola dan merangsang pertumbuhan tanaman dan hewan dalam suatu usaha tani, dimana kegiatan produksi merupakan bisnis, sehinggga pengeluaran dan pendapatan sangat penting artinya.
Menurut Spedding (1979), pertanian dalam pandangan modern merupakan
kegiatan manusia untuk manusia dan dilaksanakan guna memperoleh hasil yang menguntungkan sehingga hams pula meliputi kegiatan ekonomi dan pengelolaan di samping biologi.
Di atas adalah definisi pertanian menurut para ahli, sedangan arti pertanian secara sempit yaitu: pertanian adalah suatu kegiatan bercocok tanam.
Sedangkan dalam arti yang luas yaitu: pertanian adalah pertanian adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak, serta produk-produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan hewan. Pemanfaatan sumber daya ini terutama berarti budi daya (bahasa Inggris: cultivation, atau untuk ternak: raising). Namun demikian, pada sejumlah kasus yang sering dianggap bagian dari pertanian dapat berarti ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan (bukan agroforestri).
Dapat disimpulkan bahwa Pertanian adalah suatu kegiatan atau proses pengolahan tanah dan pemanfaatan tanah serta sumber hayati dan atau hewan yang akan menghasilkan bahan pangan dan dapat memberi atau menambah nilai perekonomian suatu negara.
B.     Bentuk-Bentuk Pertanian
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMP/GEOGRAFI/Pertanian/images/hal4.jpg





http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMP/GEOGRAFI/Pertanian/images/hal5.jpg
Sawah adalah bentuk pertanian lahan basah karena menggunakan banyak air dalam kegiatan pertaniannya terutama pada awal kegiatan penanaman.
Macam-macam sawah di Indonesia :
  • Sawah Irigasi, adalah sawah dengan pengairan yang teratur
  • Sawah Lebak, adalah sawah yang terletak pada dataran banjir
  • Sawah Tadah hujan, adalah sawah yang pengairannya dari air hujan
  • Sawah Pasang Surut, adalah sawah yang terletak di muara sungai/tepi pantai.
1.      Sawah
2.      Tegalan
tegalan
Tegalan adalah lahan kering yang ditanami dengan tanaman musiman atau tahunan, seperti padi ladang, palawija, dan holtikultura. Tegalan letaknya terpisah dengan halaman sekitar rumah.
Tegalan sangat tergantung pada turunnya air hujan. Tegalan biasanya diusahakan pada  daerah yang belum  mengenal sistem irigasi atau daerah yang tidak memungkinkan dibangun saluran irigasi. Permukaan tanah tegalan tidak selalu datar. Pada musim kemarau keadaan tanahnya terlalu kering sehingga tidak ditanami.
Tanaman utama di lahan tegalan adalah jagung, ketela pohon, kedelai, kacang tanah, dan jenis kacang-kacangan untuk sayur.
Tanaman padi yang ditanam pada tegalan hanya panen sekali dalam satu tahun dan disebut padi gogo. Selain itu tanah tegalan dapat ditanami kelapa, buah-buahan, bambu, dan pohon untuk kayu bakar. Cara bertani di lahan tegalan menggunakan sistem tumpangsari, yaitu dalam sebidang lahan pertanian ditanami bermacam-macam tanaman. Sistem tumpangsari sangat menguntungkan karena dapat mencegah terjadinya kegagalan panen.
3.       Ladang Berpindah
ladang berpindah
Ladang Berpindah adalah kegiatan pertanian yang dilakukan dengan cara berpindah-pindah tempat. Ladang dibuat dengan cara membuka hutan atau semak belukar. Pohon atau semak yang telah ditebang/dibabat setelah kering kemudian dibakar. Setelah hujan tiba, ladang kemudian ditanami dan ditunggu sampai panen tiba. Setelah ditanami 3 – 4 kali, lahan kemudian ditinggalkan karena sudah tidak subur lagi.
Kejadian ini berlangsung terus menerus, setelah jangka waktu 10 -  20 tahun, para petani ladang kembali lagi ke ladang yang pertama kali mereka buka.
akibat ladang berpindah   
kebakaran hutan
Sistem ladang berpindah ini dapat mengakibatkan dampak negatif, diantaranya :
  • Mengurangi luas hutan
  • Kerusakan hutan,
  • Tanah menjadi tandus / lahan kritis
  • Tanah mudah tererosi,
  • Kebakaran hutan,
  • Pencemaran udara.
  • Banjir
tanaman pekarangan rumah
Pekarangan adalah bentuk pertanian dengan memanfaatkan pekarangan/ halaman sekitar rumah. Biasanya lahan pertanian pekarangan diberi batas/pagar. Jenis tanaman yang diusahakan pada lahan ini antara lain jagung, kedelai, kacang tanah, sayur-sayuran, kelapa dan buah-buahan.
4.      Pekarangan



C.    Kondisi Pertanian di Indonesia
Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Sektor ini merupakan sektor yang tidak mendapat perhatian secara serius dari pemerintah dalam pembangunan bangsa. Mulai dari proteksi, kredit hingga kebijakan lain tidak satu pun yang menguntungkan bagi sektor ini. Program-program pembangunan pertanian yang tidak terarah tujuannya bahkan semakin menjerumuskan sektor ini pada kehancuran.
Perjalanan pembangunan pertanian indonesia hingga saat ini masih belum dapat menunjukan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan petani dan kontribusinya kepada pendapatan nasional. Ada beberapa hal yang mendasari mengapa pembangunan pertanian di indonesia mempunyai operanan penting antara lain: Potensi sumber daya alam yang besar dan beragam, pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar, besarnya penduduk indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini. Potensi pertanian indonesia yang besar nyatanya sampai saat ini petani kita termasuk golongan miskin.
Pembangunan pertanian pada masa lalu mempunyai beberapa kelemahan yakni hanya terfokus pada usaha tani, lemahnya kebijakan dukungan makro, serta pendekatannya yang sentralistik, sehingga usaha pertanian saat ini di dominasi dengan skala kecil, modal yang terbatas, penggunaaan teknologi yang masih rendah,dipengaruhi oleh musim, wilayah pasarnya masih lokal,akses terhadap kredit, pasar komoditi yang sifatnya dikuasai oleh pedagang-perdagang besar, sehingga terjadi eksploitasi harga yang merugikan petani.
Pertanian di massa yang akan datang tidak hanya dihadapkan untuk memecahkan masalah yang ada tapi dihadapkan juga untuk menghadapi tantangan perubahan tatanan politik indonesia yang mengarah pada era demokratisasi, disamping itu petani dihadapkan pula untuk mengantisipasi perubahan globalisasi dunia, jadi pertanian tidak hanya di tuntut untuk menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi namun juga mampu mengembangkan pertumbuhan daerah serta pemberdayaan masyarakat.
 Banyak hal yang harus kita lakukan dalam mengembangkan pertanian pada masa yang akan datang salah satunya mensejahterakan kehidupan petani dan keluarganya sebagai prioritas utama melakukan program tertentu . Pembangunan adalah penciptaan sistem dan tata nilai yang lebih baik sehingga terjadi keadilan dan tingkat kesejahteraan yang tinggi. pembangunan pertanian harus mengantisipasi tantangan demokrasi dan globalisasi untuk dapat menciptakan sistem yang adil untuk masyarakat khususnya petani. Dimana sistem tersebut harus berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan desentralistik.

D.    Hasil Pertanian di Indonesia
Ada tujuh hasil pertanian/perkebunan Indonesia yang menjadi komoditas unggulan, dan menjadi kualitas terbaik di Dunia diantaranya adalah:
1. Kayu Manis
Kayu manis Indonesia khususnya kayu manis dari daerah Kerinci, Sumatera yaitu menjadi salah satu komoditas terbaik di dunia. Pohon kayu manis itu terbiar begitu saja di kebun, dan semakin tua pohonnya, kulit kayu manisnya semakin berkualitas. Teman ini sekarang mendampingi agar petani tersebut mendapatkan sertifikasi agar produk bisa masuk Eropa atau negara tujuan ekspor lainnya.
2. Teh
Teh Indonesia ternyata juga terbaik di dunia, tidak kalah oleh teh Sri Lanka. Akan tetapi, branding teh Indonesia kalah oleh teh dari Sri Lanka. Padahal suatu merk teh terkenal dari Inggris, sumber tehnya dari Indonesia.
3. Kopi
Kopi Indonesia memiliki kualitas terbaik dunia, termasuk kopi luwak, satu-satunya ada di Indonesia. Kopi Indonesia bercirikan rasa yang mantap, legit, dengan nuansa kacang-kacangan (kopi papua), aroma jeruk (kopi Bali), ada yang sedikit berasa jambu merah.
Sekarang ini sudah mulai pengusaha muda Indonesia mengembangkan kopi Indonesia untuk kafe-kafenya. Sekarang sudah bisa ekspor juga kopi-kopi tersebut. Dari petani dalam bentuk green bean, kemudian di sangrai atau dipanggang (roasted), dikemas, terus diekspor. Kebutuhan kopi ini sangat tinggi di Eropa maupun Amerika.
4. Kakao
Indonesia penghasil kakao terbesar ketiga di dunia. Kebanyakan diekspor, dan balik ke Indonesia dalam bentuk jadinya, coklat yang nikmat. Sekarang ini, beberapa pengusaha Indonesia juga mengembangkan coklat khas Indonesia sendiri, dengan kualitas setara coklat Belgia. Memakai tenaga ahli dari Belgia juga.
5. Sirsak
Sirsak Indonesia dicari oleh dunia, terutama di AS dan Kanada. Sirsak merupakan buah yang memiliki manfaat kesehatan yang sangat banyak, diantaranya mencegah kanker.
6. Jambu Merah
Jambu merah Indonesia juga merupakan yang terbaik di dunia. Khasiatnya juga sangat banyak bagi kesehatan. Walaupun permintaan tinggi, tetapi banyak eksportir buah-buahan di Indonesia  yang gulung tikar. Karena menyangkut tingginya biaya transportasi (hingga 60% dari omzet; itu perusahaan besar, MNC, bagaimana pengusaha lokal juga bisa jadi eksportir)? dan masalah gudang. Ini yang menyebabkan buah Indonesia kalah bersaing dengan vietnam dan thailand.
7. Manggis
Manggis semakin diminati di negara-negara lain. Seperti di Selandia Baru, Australia, Hongkong, China. Dan sekarang kulit manggisnya pun dibuat menjadi obat. Pada tahun 2007, manggis sempat menjadi primadona ekspor Indonesia karena tingginya permintaan dari negara lain. Manggis Indonesia dianggap memiliki kualitas dan rasa yang lebih enak dibandingkan manggis dari Thailand.
Ini belum termasuk tanam-tanaman herbal Indonesia lainnya yang berkhasiat obat. Seperti jahe, rempah-rempah. Negara kita kalah jauh dengan India dan China dikarenakan produksi di pertanian tidak begitu sungguh-sungguh.
Selain ke tujuh komoditas unggulan Indonesia, masih banyak potensi hasil pertanian indonesia memang sangat kaya dan sangat prospektif jika dikembangkan dengan cara yang proffesional. Namun jika tetap mengacu kepada pertanian lama dan jadul atau pertanian tradisional, tentunya hasil yang kita harapkan untuk bersaing dengan negera-negara lain, tidak akan pernah terwujud.
Selain terkenal dengan negara bahari, Indonesia juga termasuk dalam negara agraria yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dan menggantungkan hidupnya dari bertani.
Dan sebagai nagara agraria, hasil dari pertanian yang dihasilkan oleh Indonesia cukup bervariasi tidak hanya melulu beras.Dan bila sektor pertanian cukup mendapat perhatian lebih, sebenarnya Indonesia tidak perlu untuk mengimpor hasil pertanian dari negara lain.
Berikut adalah hasil pertanian Indonesia yang cukup bisa diandalkan beserta daerah penghasilnya :
a.       Alpukat
Daerah penghasil : Sumatera Barat, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.
b.      Bawang
Daerah penghasil : Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
c.       Beras
Daerah penghasil : Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara.
d.      Buncis
Daerah penghasil : Jambi, Bengkulu, Lampung dan Jawa Barat.
e.       Durian
Daerah penghasil : Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung dan Kalimantan Barat.
f.       Jagung
Daerah penghasil : Sumatera, Jawa, Bali, NTB, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Papua.
g.      Kacang Hijau
Daerah penghasil : Bengkulu, Lampung, Bali dan Papua.
h.      Kacang Tanah
Daerah penghasil : Sumatera, Jawa Timur, Bali, NTB, dan Kalimantan Selatan.
i.        Kayu Manis
Daerah penghasil : Sumatera Barat, Jambi, dan D.I. Yogyakarta.
j.        Kedelai
Daerah penghasil : Aceh, Jambi, Jawa, Bali, NTB, Papua dan Kalimantan Barat.
k.      Kentang
Daerah penghasil : Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Maluku.
l.        Kina
Daerah penghasil : Sumatera Barat (Kerinici) dan Jawa Barat (Lembang).
m.    Mete
Daerah penghasil : Aceh, D.OI. Yogyakarta, NTT. Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah.
n.      Pala
Daerah penghasil : Bengkulu, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua.
o.      Singkong
Daerah penghasil : Sumatera, Jawa, Bali, NTB, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.
p.      Ubi Jalar
Daerah penghasil : Sumatera, Jawa, Bali, NTB, Kalimantan Barat, dan Papua.



E.     Cara Melestarikan Tanah
Semua makhluk hidup bergantung pada tanah. Manusia memakan hewan dan tumbuhan. Hewan memakan hewan lain dan tumbuhan. Tumbuhan mendapat bahan makanannya dari tanah, dari apa yang kita sebut sebagai zat hara. Zat hara atau unsur hara adalah unsur-unsur kimia dalam tanah yang diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhannya. Unsur hara mencakup nitrogen, fosfor, kalium, dan kalsium.Tanah yang subur adalah tanah yang mengandung unsur hara, air, dan bahan-bahan pemantap tanah lain dalam komposisi yang pas untuk pertumbuhan tumbuhan.
Kesuburan tanah dapat berkurang dan hilang akibat pengolahan tanah yang kurang hati-hati terutama pada lahan miring. Oleh karena tanah sangat penting untuk dijaga kesuburannya, berikut cara-cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesuburan tanah.
1.      Menggunakan pupuk kimia secara bijaksana. Pupuk memang bertujuan untuk menambah unsur hara dalam tanah. Akan tetapi jika penggunaannya berlebihan, justru akan menimbulkan pencemaran pada tanah dan air oleh zat kimia. Penggunaan pupuk organik seperti pupuk kompos dan pupuk kandang lebih aman karena risiko pencemarannya jauh lebih sedikit (bisa dikatakan sangat aman).
2.      Membuat sengkedan/terasering pada tanah miring. Tujuannya untuk mencegah erosi. Apabila tanah sangat miring, harus ditambahkan penguat seperti tumpukan batu atau pohon besar. Daerah yang tanahnya tidak subur sebaiknya ditanami kacang-kacangan untuk menambah unsur nitrogen dalam tanah.
Terasering
3.      Mengusahakan agar permukaan tanah selalu tertutup oleh tanaman untuk mengurangi kerusakan tanah akibat sinar matahari, longsor, dan banjir.
4.      Penghijauan pada tanah-tanah yang tidak diolah agar tanah tidak menjadi gersang.
5.      Penertiban pembuangan sampah secara sembarangan, karena dapat mencemari tanah, air, dan udara. Sampah-sampah yang dapat didaur ulang harus didaur ulang. 
pencemaran oleh sampah
6.      Penertiban pembuangan limbah industri yang mengandung logam berat, bahan-bahan yang sulit hancur, atau zat-zat yang termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Selain cara-cara di atas, dikenal pula metode pengawetan tanah untuk mempertahankan kesuburan tanah. Pengawetan tanah secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dengan metode vegetatif dan metode mekanik. Untuk setiap daerah berbeda dalam menerapkan kedua metode tersebut. Kadang kedua metode diterapkan secara berimbang di suatu daerah. Tetapi, di daerah lain mungkin salah satu metode lebih diutamakan. Metode vegetatif sangat efektif dalam pengendalian erosi tanah. Sebagai contoh, padang rumput alami dan vegetasi hutan membatasi atau mengendalikan erosi tanah pada tingkat normal. Metode vegetatif dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
1.      Penanaman tanaman secara berjalur tegak lurus terhadap arah aliran (strip cropping).
2.      Penanaman tanaman secara berjalur sejajar garis kontur (contour strip cropping). Cara penanaman ini bertujuan untuk mengurangi atau menahan kecepatan aliran air dan menahan partikel-partikel tanah yang terangkut aliran air.
3.      Penutupan lahan yang memiliki lereng curam dengan tanaman keras (buffering).
4.      Penanaman tanaman secara permanen untuk melindungi tanah dari tiupan angin(wind breaks).


Beberapa metode mekanik yang umum dilakukan sebagai berikut:
1.      Pengolahan lahan sejajar garis kontur (contour tillage). Pengolahan lahan dengan cara ini bertujuan untuk membuat pola rongga-rongga tanah sejajar kontur dan membentuk igirigir kecil yang dapat memperlambat aliran air dan memperbesar infiltrasi air.
2.      Penterasan lahan miring (terracering). Penterasan bertujuan untuk mengurangi panjang lereng dan memperkecil kemiringan lereng sehingga dapat memperlambat aliran air.
3.      Pembuatan pematang (guludan) dan saluran air sejajar garis kontur. Pembuatan pematang bertujuan untuk menahan aliran air.
4.      Pembuatan cekdam. Pembuatan cekdam bertujuan untuk membendung aliran air yang melewati parit-parit sehingga material tanah hasil erosi yang terangkut aliran tertahan dan terendapkan. Adanya cekdam maka parit-parit erosi lama-kelamaan mengalami pendangkalan, erosi tanah dapat dikendalikan, lapisan tanah menebal, dan produktivitas tanah meningkat.
Metode mekanik yang digabung dengan metode vegetatif akan lebih efektif untuk mengendalikan erosi tanah.





F.     Usaha Meningkatkan Hasil Pertanian
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMP/GEOGRAFI/Pertanian/images/hal37.jpg

1. Intensifikasi Pertanian
membajak sawah
Intensifikasi pertanian adalah pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana. Intensifikasi pertanian banyak dilakukan di Pulau Jawa dan Bali yang memiliki lahan pertanian sempit.
Pada awalnya intensifikasi pertanian ditempuh dengan program Panca Usaha Tani, yang kemudian dilanjutkan dengan program sapta usaha tani. Adapun sapta usaha tani dalam bidang pertanian meliputi kegiatan sebagai berikut :
  • Pengolahan tanah yang baik
  • Pengairan yang teratur
  • Pemilihan bibit unggul
  • Pemupukan
  • Pemberantasan hama dan penyakit tanaman
  • Pengolahan pasca panen
     pengairan yang teratur
  menyemprot hama
lahan pertanian yang luas
Ekstensifikasi pertanian adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian baru,misalnya membuka hutan dan semak belukar, daerah sekitar rawa-rawa, dan daerah pertanian yang belum dimanfatkan. Selain itu, ekstensifikasi juga dilakukan dengan membuka persawahan pasang surut. Ekstensifikasi pertanian banyak dilakukan di daerah jarang penduduk seperti di luar Pulau Jawa, khususnya di beberapa daerah tujuan transmigrasi, seperti Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya.


2. Ekstensifikasi Pertanian

3. Diversifikasi Pertanian
Diversifikasi pertanian dalah usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian.
Diversifikasi pertanian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
  • Memperbanyak jenis kegiatan pertanian, misalnya seorang petani selain bertani juga beternak ayam dan beternak ikan.
  • Memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan, misalnya pada suatu lahan selain ditanam jagung juga ditanam padi ladang.
4. Mekanisasi Pertanian
penggunaan mesin pertanian modern
Mekanisasi pertanian dalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan mesin-mesin pertanian modern. Mekanisasi pertanian banyak dilakukan di luar Pulau Jawa yang memiliki lahan pertanian luas. Pada program mekanisasi pertanian, tenaga manusia dan hewan bukan menjadi tenaga utama.
5. Rehabilitasi Pertanian
Rehabilitasi pertanian adalah usaha memperbaiki lahan pertanian yang semula tidak produktif atau sudah tidak berproduksi menjadi lahan produktif atau mengganti tanaman yang sudah tidak produktif menjadi tanaman yang lebih produktif.
Sebagai tindak lanjut dari program-program tersebut, pemerintah menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
  • Memperluas,memperbaiki dan memelihara jaringan irigasi yang meluas di seluruh wilayah Indonesia
  • Menyempurnakan sistem produksi pertanian pangan melalui penerapan berbagai paket program yang diawali dengan program Bimbingan Masal (Bimas) pada tahun 1970. Kemudian disusul dengan program intensifikasi Masal (Inmas), Intensifikasi Khusus (Insus) dan Supra Insus yang bertujuan meningkatkan produksi pangan secara berkesinambungan.
  • Membangun pabrik pupuk serta pabrik insektisida dan pestisida yang dilaksanakan untuk menunjang proses produksi pertanian.
Usaha-usaha meningkatkan hasil pertanian dapat dilakukan antara lain dengan cara:
  • Membangun gudang-gudang, pabrik penggilingan padi dan menetapkan harga dasar gabah
  • Memberikan berbagai subsidi dan insentif modal kepada para petani agar petani dapat meningkatkan produksi pertaniannya.
  • Menyempurnakan sistem kelembagaan usaha tani melalui pembentukan kelompok tani, dan Koperasi Unit Desa (KUD) di seluruh pelosok daerah yang bertujuan untuk memberikan motivasi produksi dan mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi para petani.








BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kondisi pertanian Indonesia saat ini masih belum dapat dikatakan maju, karena banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, seperti: terbatasnya modal, penggunaan teknologi masih rendah dan dipengaruhi oleh kondidi wilayah. Akan tetapi banyak sekali komoditas yang menjadi unggulan negara Indonesia, bahkan menjadi hasil terbaik di dunia.
Oleh karena itu, kita harus dapat menjaga dan meningkatkan hasil pertanian di Indonesia. Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan, di antaranya adalah:
Membangun gudang-gudang, pabrik penggilingan padi dan menetapkan harga dasar gabah
Memberikan berbagai subsidi dan insentif modal kepada para petani agar petani dapat meningkatkan produksi pertaniannya.
Menyempurnakan sistem kelembagaan usaha tani melalui pembentukan kelompok tani, dan Koperasi Unit Desa (KUD) di seluruh pelosok daerah yang bertujuan untuk memberikan motivasi produksi dan mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi para petani.
B.     Saran
Sebaiknya kita sebagai warga negara Indonesia harus tetap melestarikan atau meningkatkan hasil pertanian yang menjadi unggulan Indonesia. Selain itu kita harus lebih serius dalam meningkatkan pertanian di Indonesia.
Mensosialisasikan penggunaan teknologi dan pupuk-pupuk yang dapat menambah hasil pertanian saat panen.





DAFTAR PUSTAKA
Rita. (2012). Definisi pertanian. [Online]. Tersedia di: http://ritalosari7.blogspot.com/2012/09/definisi-pertanian.html. Diakses 31 Desember 2014.
Pt. TK. Mesin maksindo. Pengertian Pertanian. [Online]. Tersedia di: http://www.tokomesin.com/Pengertian_Pertanian.html. Diakses 31 Desember 2014.
Ajriah, dkk. Bentuk-bentuk pertanian. [Online]. Tersedia di: http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMP/GEOGRAFI/Pertanian/materi02.html. Diakses 31 Desember 2014.
Ajriah, dkk. Usaha-usaha meningkatkan hasil pertanian. [Online]. Tersedia di: http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMP/GEOGRAFI/Pertanian/materi04.html. Diakses 31 Desember 2014.
Sudardjat, Ilyani. (2014). 7 hasil pertanian indonesia kualitas terbaik dunia. [Online]. Tersedia di: http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2014/02/20/7-hasil-pertanian-indonesia-kualitas-terbaik-dunia-633480.html. Diakses 2 Januari 2015.
Mimarli, M.(2013). Potensi hasil pertanian indonesia. [Online]. Tersedia di: http://sudutpertanian.blogspot.com/2013/05/potensi-hasil-pertanian-indonesia.html. Diakses 2 Januari 2015.
Nuryani, Siti. (2012). Kondisi pertaian indonesia. [Online]. Tersedia di: http://joeyanie85.blogspot.com/2012/11/kondisi-pertanian-indonesia.html. Diakses 2 Januari 2015.

Sudewa, Ari. (2013). Beberapa cara melestarikan tanah untuk menjaga kesuburannya. [Online]. Tersedia di: https://arisudev.wordpress.com/2013/04/24/beberapa-cara-melestarikan-tanah-untuk-menjaga-kesuburannya/. Diakses 2 Januari 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar